Cari Blog Ini

Rabu, 09 November 2011

Hepatitis A


Kenali Lebih Jauh Hepatitis A

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit hepatitis...



DINAS Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) akhirnya menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit hepatitis A setelah penyebarannya mencakup Kota Bandung, Depok, Bogor, dan Tasikmalaya. Apa dan bagaimana penyebaran penyakit hepatitis A?
Penyebaran penyakit hepatitis A secara massal tidak hanya terjadi di Bandung. Seperti diberitakan Sindo, dalam dua pekan terakhir, puluhan siswa SMKN 2 Depok, Jawa Barat, terindikasi mengidap penyakit tersebut. Mereka mengalami gejala serupa di waktu bersamaan, yakni mata dan kulit berwarna kuning serta tubuh lemas.
Sebelumnya, Oktober lalu puluhan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung yang mayoritas laki-laki dinyatakan terinfeksi virus hepatitis A saat pelaksanaan ujian tengah semester (UTS). Virus hepatitis A juga menyerang warga di sekitar kampus.
Hepatitis A merupakan golongan penyakit hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian. Virus hepatitis A penyebarannya melalui kotoran penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah.
"Cara penularannya fecal oral (yaitu melalui makanan yang terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi-red). Virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala dan berkurang secara cepat setelah timbulnya gejala disfungsi hati. Masa inkubasinya 15-50 hari, rata-rata 28-30 hari," papar Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K) MARS DTM&H DTCE selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, seperti rilis yang diterima okezone, Rabu (9/11/2011).
Dikutip dari Wikipedia, penderita hepatitis A akan mengalami gejala-gejala, seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, sering kali terjadi muntah yang terus-menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas.
Diduga jajanan
Hepatitis A memang bukan penyakit berbahaya karena bisa disembuhkan. Namun apabila terjadi secara bersamaan, tetap harus ada penyelidikan.
Pihak SMKN 2 Depok bersama Dinas Kesehatan Kota Depok, misalnya, melakukan observasi dengan mewawancarai warung dan kantin di sekitar sekolah, termasuk kondisi air tanah. Penyebabnya belum diketahui, tapi kuat dugaan lantaran jajanan dari warung di sekitar sekolah.
Pencegahan dengan PHBS
Dikatakan Prof Tjandra, tindakan terbaik untuk mencegah penyebaran lebih luas adalah pencegahan berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan imunisasi. "Karena Hepatitis A penularannya secara fecal oral, sangat tergantung dengan rendahnya sanitasi, dan personal hygiene, maka dianjurkan kepada masyarakat untuk peningkatan kebersihan, penggunaan jamban yang benar, menerapkan PHBS, misalnya cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet," sarannya.
Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B. Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.

Tidak ada komentar: