Cari Blog Ini

Selasa, 28 Februari 2012

Ketahui Gangguan Kesehatan Melalui Kulit Wajah


Kulit kering
Tanda-tanda kulit kering adalah terbentuknya garis kerut halus, terutama di tulang pipi, sekitar mata dan dahi. Memiliki kulit kering amat sangat sulit dibersihkan bahkan dengan menggunakan kosmetik khusus.

Kondisi kulit yang kelewat kering mungkin merupakan petunjuk adanya kerusakan pada beberapa organ dalam. Kondisi kulit yang sangat kering bisa menunjukkan adanya gangguan pada kelenjar tiroid. Namun, bila kulit wajah Anda kering dan disertai rasa gatal, berhat-hatilah. Ini bisa memberi sinyal Anda sedang mengalami penyakit diabetes.

Peradangan
Jika kulit wajah yang menampakkan pembuluh kapiler dan adanya luka, ada kemungkinan Anda sedang mengalami gangguan fungsi gonad.

Bibir Pecah-pecah

Biasanya, kulit bibir yang mengelupas atau pecah-pecah disebabkan adanya perubahan cuaca dan musim. Namun, Anda perlu sadari. Bibir yang pecah-pecah juga menjadi sinyal bahwa tubuh kekurangan vitamin B dan zat besi, sehingga dapat meningkatkan risiko gangguan sistem saraf pusat.

Kulit kuning dan Jerawatan
Perubahan warna kulit wajah menjadi kuning dan munculnya jerawat secara mendadak ternyata menunjukkan adanya gangguan pada kantung empedu dan hati.


Selasa, 07 Februari 2012

Prediksi Risiko Alzheimer dengan Tes Darah


Meskipun kini berbagai pengobatan alzheimer telah menggunakan teknologi canggih, melakukan pencegahan sejak dini lebih baik dilakukan, demi meminimalkan risiko seseorang terkena penyakit yang rentan menyerang seseorang di usia 45 tahunan keatas itu.

Seperti yang dilansir melalu medicmagic, Selasa (24/1), melakukan tes darah sederhana bisa menjadi penentu bagi seseorang apakah dirinya memiliki risiko gangguan memori ringan yang merupakan cikal bakal timbulnya penyakit alzheimer.

Temuan ini didasarkan pada penelitian terhadap 143 orang yang mengalami kerusakan fungsi kognitif ringan. Sekitar 37 orang diantaranya menderita penyakit alzheimer dan 46 orang lainnya sehat.

Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel darah tertentu bisa digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang mengidap demensia pada tahap awal. Hal ini disebabkan adanya perubahan pada komposisi kimia pada darah seseorang yang dapat menunjukkan proses yang merugikan di otak. Terbukti dari sekitar 52 orang dalam penelitian yang mengidap penyakit fungsi kognitif ringan menderita alzheimer pada 31 bulan setelah penelitian.

Simon Ridley, seorang ahli penyakit Alzheimer di Inggris mengatakan, dengan memperhitungkan miliaran reaksi kimia dalam tubuh, metabolit atau zat yang diproduksi dalam sel, jaringan dan organ dalam proses pertukaran adalah sumber nyata dari informasi yang berguna bagi para ilmuwan.

Studi ini memberikan hasil yang sangat menjanjikan bagi para dokter untuk menentukan mereka yang berisiko tinggi mengembangkan Alzheimer pada tahap awal.